Ali Ngabalin Sampai Menangis Dengar Cerita Calon Jemaah Haji yang Gagal Berangkat, 7 Tahun Menunggu

Ali Ngabalin Sampai Menangis Dengar Cerita Calon Jemaah Haji yang Gagal Berangkat, 7 Tahun Menunggu

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Ngabalin sampai menangis mendengar ucapan calon jamaah haji yang gagal berangkat pada 2020. Sebagaimana diketahui, 200 ribu lebih calon jamaah haji batal berangkat ke tanah suci akibat Virus Corona. Hal itu terjadi saat Ali Ngabalin tersambung teleconference di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Selasa (2/6/2020).

Mulanya, calon jamaah haji asal Palembang, Ali Sadikin menceritakan dirinya baru mengetahui bahwa ibadah haji benar benar batal melalui media. Ia mengatakan dirinya sebenarnya sudah menunggu selama tujuh tahun untuk melaksanakan ibadah haji. "Saya tahun ini sebenarnya berangkat pak, kami melihat dari media TV."

"Sudah 7 tahun, kami haji plus," ujar Ali. Terkait keputusan pemerintah membatalkan ibadah haji, Ali mengakui tetap menghormati keputusan tersebut. "Ya secara pribadi kami menghormati keputusan pemerintah karena itu demi kebaikan bersama katakanlah begitu," kata Ali.

Terkait dana haji yang sudah ia setorkan hingga Rp 340 juta, Ali mengatakan dirinya memilih untuk tak menariknya. Biarkan dikelola pemerintah untuk ibadah haji tahun depan bersama sang istri. "Kalau yang masalah dana haji, kalau kami bagusnya ya dikelola pemerintah saja kayak gitu, enggak usah ditarik karena untuk tahun depan kayak gitu."

"2 orang sama istri saya sekitar Rp 340 juta an," katanya. Ia mengaku kini memilih untuk bersabar. Saat mengungkapkan perasaannya tersebut, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Ngabalin sampai terlihat menangis.

"Ya pada prinsipnya kalau ibadah kan ada kaitannya dengan kesabaran ya pak ya," ungkapnya. Apalagi masalah Virus Corona juga menjadi permasalah setiap calon jamaah haji di seluruh dunia. "Jadi karena ini persoalan ini bukan jamaah sendiri terutama permasalahan dunia ya kita sabar saja."

"Karena ibadah itu intinya ada sabarnya juga gitu, "ujar pria asal Palembang tersebut. Melihat Ali Ngabalin yang menangis, lantas presenter Aiman Witjaksono menyinggungnya. Ngabalin terharu dengan kesabaran Pak Ali.

"Luar biasa, saya hampir tidak bisa mengomentari. Kalau sudah bicara haji itu luar biasa," ujar Ngabalin. Ngabalin menjelaskan ibadah haji itu bagian dari panggilan dan rencana Tuhan. "Jadi orang melaksanakan ibadah Haji dan Umroh itu Lillah karena semata mata panggilan, undangan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala ."

"Mendengar penjelasan Pak Sadikin itu saya kira luar biasa dan pasti ini adalah rencana Tuhan," katanya. Ngabalin benar benar terharu mendengar ungkapan Ali terkait kesabaran. "Tuhan mendesain ini, Allah Swt ini mendesain ini sebagai satu kesiapan menghadapi kesabaran, ujian, karena itulah terus terang saya sangat terharu," ucap dia.

Mantan Anggota DPR ini menambahkan semoga Ali mendapatkan rahmat Nya. "Dan ya mudah mudahan mendapatkan rahmat dari Allah Swt," ujar dia. Pada kesempatan itu, Ngabalin juga menjelaskan soal dana calon jemaah haji yang sudah terlanjur disetorkan.

Ngabalin menjelaskan dirinya baru saja berkomunikasi dengan tujuh orang calon jemaah haji. "Ya tadi baru saja lebih kurang ada tujuh orang yang kami sempat berkomunikasi dari Kantor Staf Presiden." "Ada tiga dari Makassar, kemudian satu dari Gorontalo, kemudian dari Papua, Jayapura," jelas Ngabalin.

Menurut keterangan tujuh orang itu, lima di antaranya tidak ingin menarik uangnya kembali. Pasalnya, uang itu merupakan bentuk dari niat mereka untuk melakukan ibadah haji. "Kalau mereka sudah meniatkan menaruh uang ongkos haji untuk perjalanan haji dari lima orang yang berkomunikasi karena mereka bertanya tetap tidak mungkin mereka menarik anggarannya."

"Hampir tidak pernah terjadi karena itu kalau orang mau berniat pergi haji itu kan pertama taruh uang muka, uang pertama itu kan luar biasa dia punya petisi, petatanya segala macam," jelas Ngabalin. Meski demikian Ngabalin menegaskan bahwa uang calon Jemaah Haji aman jika memang ada yang ingin menarik. "Dengan niat yang melaksanakan ibadah haji kemudian ada penundaan begini saya hampir pasti dan yakin tidak akan satupun jamaah yang bisa (ingin red) menarik kembali uangnya."

"Meskipun pemerintah tetap memikirkan kemungkinan keumnungkinan lain bahwa apa yang mungkin ada pemikiran dari beberapa jemaah haji kemudian ingin menarik," teranganya. Sehingga dana calon jemaah haji tetap disediakan. "Artinya ada ruang itu disiapkan oleh pemerintah, opsi itu tetap ada disiapkan oleh pemerintah," sambungnya.

Ngabalin menceritakan bahwa Menteri Agama, Fachrul Rozi sudah berkoordinasi dengan semua bank di Indonesia terkait dana calon jemaah haji. "Karena itu terkait dengan niat, niat menjalankan ibadah haji tetapi dalam beberapa diskusi kemudian saya berkomunikasi juga dengan Menteri Agama, pemerintah membuat opsi itu tentu saja kalau kalau ada kemungkinan kemungkinan di antara jamaah haji." "Maka Menteri Agama dengan urusan haji melakukan koordinasi dengan semua bank yang ada di tanah air," ungkapnya.