Pemain Arema FC Rindu Tradisi Bulan Ramadhan di Sekitar Rumahnya, dari Dugderan higga Ngangklang
Pemain Arema FC Rindu Tradisi Bulan Ramadhan di Sekitar Rumahnya, dari Dugderan higga Ngangklang
Beragam cara dilakukan oleh para pemain dan pelatih Liga 1 serta Liga 2 dalam menjalankan bulajn suci Ramadan 1441 Hijriah. Bulan Ramadan tahun ini akan terasa berbeda dengan tahun sebelum sebelumnya mengingat wabah pandemi corona yang semakin menyebar di Indonesia. Situasi yang berbeda ini mulai mengundang kerinduan bagi salah satu pemain Arema FC, Taufik Hidayat.
Pemain yang menempati posisi bek sayap kiri ini biasanya setiap momen Ramadan dapat melihat Dudgderan dan Ngangklang. Dua festeival tersebut merupakan bagian dari hajatan besar masyarakat Semarang dan sekitarnya setiap bulan Ramadan tiba. "Biasanya ada, di sini namanya Dugderan. Biasanya H 14 sebelum Ramadhan sampai H+14, ya sekitar sebulanan.
Namun, sekarang ditiadakan karena pandemi ini," kata Taufik dikutip dari Kompas.com. Dugderan sendiri adalah sebuah festival tradisi kuno yang sudah ada sejak tahun 1882. Biasanya, acara ini dibuka secara simbolis oleh kepala daerah yang dilanjutkan dengan arak arakan dan juga perayaan.
Kegiatan ini selalu sukses menjadi pusat perhatian khususnya pada malam hari. "Dukderan itu seperti pasar malam, banyak penjual mainan, ada juga wahana dalam skala besar," tuturnya. Adapun itu untuk Ngangklang merupakan kegiatan ronda atau patroli sahur dan selalu dilombakan pada setiap tahunnya.
"Nah Ngangklang itu dilombakan. Muter desa jalan berturut turut sambil memainkan musik musim andalan mereka. Jadi, warga semua keluar dan menyaksikan, ladang ikut muter juga," sambungnya. Taufik Hidayat merupakan pemain yang didatangkan oleh manajemen Singo Edan pada musim ini dari PSM Makassar.
Kedatangannya ke bumi Arema salah satunya dapat menggantikan posisi Alfin Tuasalamony. Bersama Singo Edan di Liga 1 2020, Taufik telah tampil 2 kali dari 3 pertandingan yang dimainkan sebelum kompetisi ditangguhkan akibat pandemi corona. Tim besutan Mario Gomez ini pun dalam 3 laga hanya mampu mengoleksi 3 poin dan membawanya ke posisi 12 papan klasemen.
Sebelumnya, PSSI memutuskan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 ditangguhkan sementara akibat pandemi corona hingga 29 Mei mendatang. Pertandingan dapat dilanjutkan pada awal Bulan Juli, dengan catatan pemerintah telah mencabut status kondisi darurat. Apabila masa darurat diperpanjang, PSSI membuka opsi memutar turnamen khusus sebagai pengganti jika kompetisi Liga 1 musim ini akhirnya dibatalkan.
Belum jelasnya kapan dimulai kompetisi Liga 1, pihak Arema FC justru menagih subsidi yang dijanjikan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) di bulan Maret. Hingga saat ini memang subsidi yang akan diberikan kepada tim kontestan Liga 1 yang berjumlah 18 klub belum diberikan. PT LIB sendiri sempat melayangkan surat yang ditujukan kepada PSSI atas rencananya untuk memberikan subsidi kepada klub Liga 1.
Di mana pada awalnya PT LIB akan menyubsidi sebesar Rp520 juta sesuai dengan kesepakatan awal. Namun surat yang ditujukan kepada pemangku jabatan sepak bola Indonesia itu ditolak mentah mentah. PT LIB harus membayarkan besaran nominal yang telah menjadi kesepakatan di awal.
Tindakan tegas yang diberikan oleh PSSI kepada PT LIB mendapatkan dukungan dari General Manager (GM) Arema FC, Ruddy Widodo. Pria asal Madiun itu mengapresisasi atas keputusan tegas soal pembayaran yang harus dilakukan oleh promotor penyelenggara Liga 1 2020. “Tentu kami sepakat dengan apa yang dilakukan oleh PSSI. Sebagai klub, perasaan kami merasa terwakili oleh surat PSSI tersebut,” kata Ruddy.
Ruddy sendiri mengaku tak masalah seandainya dana dari PT LIB tak mencukupi untuk membayar subsidi kepada klub sesuai dengan kesepakatan awal. Namun ia hanya meminta tindakan lanjut atas perjanjian tersebut segera dibayarkan. Alasannya ialah, satu diantara sponsor utama kompetisi Liga 1 musim ini telah mencairkan dana yang diberikan kepada PT LIB.
Ruddy pun menambahkan, memang telah semestinya apa yang menjadi kesepakatan awal harus terpenuhi. Karena sejauh ini memang klub yang harus diprioritaskan. "Bukannya kami mau sok pahlawan, tetapi harus diakui yang mereka jual kepada sponsor adalah kami, 18 klub peserta Liga 1 2020."
"Jadi, tolong kami bisa diprioritaskan,” tutupnya.