Pentingnya Menerapkan 5 Cara Memilih Investasi Bagi Pemula

Pentingnya Menerapkan 5 Cara Memilih Investasi Bagi Pemula
Cara memilih investasi bagi pemula merupakan pengetahuan harus dimiliki oleh semua calon investor yang baru terjun ke dunia investasi. Pasalnya, tanpa hal ini akan bisa saja salah memilih jenis investasi sehingga tidak memberikan keuntungan tinggi. Sekarang ini investasi bukan hal sulit diakses oleh masyarakat sehingga harus punya ilmu.
Terapkan 5 Cara Memilih Investasi Bagi Pemula Agar Terhindar dari Kesalahan
Jumlah investor di Indonesia semakin meningkat, merupakan kabar bagus untuk pertumbuhan perekonomian. Bingung memulai dari mana dan memilih aset apa seringkali menghinggapi pikiran pemula. Karena itu, berikut disajikan lima cara pemilihan investasi untuk membuka pikiran Anda.
- Miliki dan Pahami Mindset Investasi Pemula
Pertama sekali, Anda harus memiliki dan memahami mindset investasi pemula. Ketahui tujuan Anda berinvestasi. Biasanya terdapat 3 tujuan yang umumnya dimiliki investor diantaranya safety, income dan growth. Safety artinya investasi dipilih bertujuan untuk memberikan jaminan keamanan masa depan.
Sedangkan income dimana investor memiliki tujuan untuk memperoleh penghasilan lebih tinggi. Hal ini disesuaikan dengan instrumen yang dipilihnya. Selanjutnya growth artinya bertujuan mengembangkan modal awal, cocok memilih instrumen properti dan emas untuk investasi.
- Ketahui Jenis Investasi
Terdapat 4 jenis investasi secara umum yang mudah dilakukan. Yaitu reksa dana, deposito, obligasi, saham serta tabungan mata uang asing atau disebut juga rekening valas. Semua pilihan instrumen ini memiliki sistem dan kelebihan masing-masing.
Seperti rekening valas memiliki kelebihan dimana pencairan mudah, memiliki likuiditas tinggi dan tidak butuh banyak modal. Instrumen reksa dana dan saham juga tidak kalah mudah untuk memulai investasi. Sebab sudah ada aplikasi khusus untuk para investor dengan segala fitur canggih.
- Pahami Perhitungan Nilai Prediksi Inflasi
Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah nilai perkiraan inflasi. Kenaikan harga secara terus menerus disebabkan mekanisme pasar disebut inflasi. Perlu diketahui bahwa kinerja investasi mempunyai tingkat return di atas laju inflasi. Hal ini mengakibatkan aset dan daya beli investor semakin meningkat.
Tentu saja, semua jenis investasi memiliki persentase pengembalian berbeda-beda. Contohnya instrumen investasi obligasi biasanya memiliki return sebesar 3-8 persen. Jenis lain memiliki return sekitar 4-6 persen per tahun. Semakin tinggi persentase ini maka risiko dimiliki juga terjadi peningkatan.
- Pilih Waktu Jangka Investasi
Cara memilih investasi bagi pemula dapat menentukan jangka investasi pendek maupun jangka panjang. Hal ini disesuaikan dengan tujuan investasi, target, jumlah dana, profil risiko dan kebutuhan Anda. Jika jenis investasi memiliki performa bagus, maka investasi dapat diperpanjang jangka waktunya.
Jika ingin jangka investasi kurang dari satu tahun, cobalah memilih reksa dana pasar uang. Sementara itu, investasi jangka waktu 1 sampai 3 tahun lebih cocok memilih reksa dana pendapatan tetap. Tetapi, untuk rekening valas memiliki jangka waktu bervariasi. Lamanya waktu bisa Anda pilih sendiri agar mudah menyesuaikan dengan kebutuhan.
- Ketahui Risiko Masing-Masing Instrumen Investasi
Terakhir yang harus Anda lakukan adalah meninjau pilihan instrumen investasi dari segi risiko. Investasi reksa dana memiliki risiko rendah dan menengah. Tetapi, analisa mendalam sebelum membeli produk investasi tetap dibutuhkan.
Obligasi juga memiliki risiko tingkat rendah sampai menengah. Berbeda dengan investasi mata uang asing memiliki risiko relatif rendah. Karena itu, menjadi pilihan terbaik untuk pemula. Deposito juga dapat dikategorikan memiliki risiko rendah sebab sudah dijamin oleh lembaga penjamin simpanan.
Itulah 5 cara memilih investasi bagi pemula dapat Anda terapkan. Kelima langkah di atas bertujuan untuk mengurangi kesalahan pemilihan jenis investasi, memiliki tujuan tepat dan terhindar dari kerugian. Masing-masing pilihan investasi memiliki risiko tersendiri.